Asuhan Keperawatan

Dunia Askep dan Tips Trik Komputer: Askep Konsep diri

Welcome to My Blog

Selamat Datang di Blog Ini.
Blog ini masih dalam masa perkembangan dan menuju kesempurnaan, agar blog ini lebih berkembang mohon Kritik dan Sarannya.

Blogger sangat berterima kasih karena ANDA mau mengunjungi Blog ini.

"Blog ini tidak akan berkembang tanpa dukungan dan kerja sama dari ANDA."

Terima kasih!!


Mau Jadi Publisher (Penerbit) atau Advertiser (Pemasang) IKLAN??? Klik disini..!!!


Mau berbisnis?? Klik link-link di bawah ini!!

Mau Dapat Uang Gratis, Download caranya disini...

AdsenseCamp

Graha DBS

Anda Pengunjung Ke :

Buku Tamu Blogger

Dimohon ke pada para pengunjung Blog ini untuk mengisi "BUKU TAMU BLOGGER" yang ada di sebelah kanan agar blogger tahu bahwa Anda bukan robot yang mengunjungi blog ini..

Minggu, 19 September 2010

Askep Konsep diri

KONSEP DASAR

A. Definisi
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya.

Sedangkan menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , social dan spiritual.

Potter & Perry (1993), konsep diri adalah merefleksikan pengalaman interaksi sosial, sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya.

Beck William Rowles (1993), mendefinisikan konsep diri sebagai cara memandang individu terhadap diri secara utuh baik fisik, emosi, intelektual, sosial & spiritual.
Secara umum, konsep diri dapat didefinisikan sebagai cara kita memandang diri kita secara utuh, meliputi: fisik, intelektual, kepercayaan, sosial, perilaku, emosi, spiritual, dan pendirian


B. Rentang Respon Konsep Diri
Konsep diri didefinisikan sebagai mana pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Konsep diri seseorang tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil dari pengalaman hidup seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan dengan realitas dunia. Konsep diri terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:

1. Identitas personal adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh (Stuart and Sudeen, 1991).
Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain. Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri), kemampuan dan penyesuaian diri. Seseorang yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya. Identitas diri terus berkembang sejak masa kanak kanak bersamaan dengan perkembangan konsep diri. Hal yang penting dalam identitas adalah jenis kelamin (Keliat,1992). Identitas jenis kelamin berkembang sejak lahir secara bertahap dimulai dengan konsep laki-laki dan wanita banyak dipengaruhi oleh pandangan dan perlakuan masyarakat terhadap masing-masing jenis kelamin tersebut.

2. Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan perspsi dan pengalaman yang baru.

3. Ideal diri adalah persepsi individ utentang bagaimana dia seharusnya berprilaku berdasarkanstandar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal.


4. Penampilan peran adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan social berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok social. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterma adalah peran yang ter[pilah atau dipilih oleh individu.

5. Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai deangan ideal diri. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syrat, walaupun melakukan kesalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai orang yang penting dan berharga.

C. Kepribadian yang Sehat
Individu dengan kepribadian yang sehat akan mengalami hal-hal berikut ini:
1. Citra tubuh positif dan sesuai
2. Ideal diri yang realistic
3. Konsep diri yang positif
4. Harga diri yang tinggi
5. Penampilan peran yang memuaskan
6. Rasa identitas yang jelas.

Respon konsep diri sepanjang rentang sehat- sakit berkisar dari status aktualisasi diri yng paling adaptif serta dipersonalisasi. Keracunan identitas merupakan suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identifikasi maasa kanak-kanak dalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis. Depersonalisasi ialah suatu perasaan tidak realistis dan keasingan dari diri sendiri. Ini berhubungan dengan tingkat ansietas panik dan kegagalan dalam pengujian realitas. Individu mengalami kesulitan untuk membedakan diri sendiri dari seorang lain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
Menurut Stuart dan Sudeen ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Faktor-foktor tersebut terdiri dari teori perkembangan, Significant Other (orang yang terpenting atau yang terdekat) dan Self Perception (persepsi diri sendiri).
1. Teori perkembangan.
Konsep diri belum ada waktu lahir, kemudian berkembang secara bertahap sejak lahir seperti mulai mengenal dan membedakan dirinya dan orang lain. Dalam melakukan kegiatannya memiliki batasan diri yang terpisah dari lingkungan dan berkembang melalui kegiatan eksplorasi lingkungan melalui bahasa, pengalaman atau pengenalan tubuh, nama panggilan, pangalaman budaya dan hubungan interpersonal, kemampuan pada area tertentu yang dinilai oleh diri sendiri atau masyarakat serta aktualisasi diri dengan merealisasi potensi yang nyata.

2. Significant Other ( orang yang terpenting atau yang terdekat )
Dimana konsep diri dipelajari melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu dengan cara pandangan diri merupakan interprestasi diri pandangan orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat, remaja dipengaruhi oleh orang lain yang dekat dengan dirinya, pengaruh orang dekat atau orang penting sepanjang siklus hidup, pengaruh budaya dan sosialisasi.

3. Self Perception ( persepsi diri sendiri )
Yaitu persepsi individu terhadap diri sendiri dan penilaiannya, serta persepsi individu terhadap pengalamannya akan situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan pengalaman yang positif. Sehingga konsep merupakan aspek yang kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih efektif yang dapat dilihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Sedangkan konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan social yang terganggu.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN
Pengumpulan data yang dilakukan oleh perawat meliputi perilaku yang objektif dan teramati serta bersifat subjektif dan dunia dalam pasien sendiri.
Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah
-Mengritik diri sendiri atau orang lain
-Penurunan produktivitas
-Destruktif yang diarahkan pada orang lain
-Rasa diri penting yang berlebihan
-Perasaan yang tidak mampu
-Rasa bersalah
-Mudah tersinggung atau maarh yang berlebihan
-Keluahn fisik
-Pandangan hidup yang bertentangan
-Penolakan terhadap kemampuan personal
-Menarik diri secara social
-Khawatir
Perilaku yang berhubungan denga kerancuan identitas
-Tidak ada kode moral
-Sifat kepriibadian yang bertentangan
-Hubungan interpersonal eksploitatif
-Perasaan hampa
-Perasaan mengambang terhadap diri sendiri
-Tingkat anisietas yang tinggi
-Ketidak mampuan untuk empati dengan orang lain
Perilaku yang berhubungan dengan depersonalisasi afektif
-Menaglami kehilangan identitas
-Perasaan terpisah dar diri sendiri
-Perasaan tidak aman, takut, malu
-Perasaan tidak realistic
-Rasa terisolasi yang kuat
-Kurang rasa kesinambungan diri
-Ketidak mampuan untuk mencari perasaan untuk mencapai sesuatu
Perceptual
-Halusinasi pendengaran dan penglihatan
-kebingungan tentang seksualitas diri sendiri
-kesulitan membedakan diri orang lain
-gangguan citra tubuh
Perilaku yang berhubungan dengan depersonalisasi kognitif
-bingung
-gangguan daya ingat
-gangguan berfikir
-adanya kepribadian yang terpisah
-diorientasi waktu
-keadaan emosi yang pasif dan tidak berepons
-kurang spontalitas dan idiosinkratik
-kehilangan kendali terhadap impuls



Faktor Prediposisi
Berbagai factor penunjang terdirinya prubahan dalam konsep diri seseorang. Factor ini dapat dibagi sbb:
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orangtua, harapan orang tua yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistik
2. Faktor yang mempengaruhi hubungan peran adalah strotipik peran seks, tuntunan peran kerja, dan harapan peran cultural
3. Factor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, da perubahan dalam struktur social.

Stressor Pencetus
Stressor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal:
1. trauma seperti penganiyayaan seksul dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan
2. ketegangan peran berhubbungan dengan posisi yang diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada 3 jenis frustasi, yaitu:
o transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan dengan petumbuhan. Perubahn ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilainya tertekan untuk penyesuaian diri.
o Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran tau kematian.
o Transmisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dimunhgkinkan oleh karena: kehilangan anggota tubuh, perubahn penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal.


Sumber-Sumber Koping
Semua orang betapapun terganggu perilakunya, tetap mempunyai beberapa kelebihan personal yang mungkin meliputi:
- Aktivitas olahraga dan aktivitas lalu diluar tubuh
- Hoby dan kerajinan tangan
- Seni yang ekspresif
- Kesehatan dan perawatan diri
- Hubungan interpersonal
- Bakat
- Kecerdasan
- Imaginasi dan kreativitas

Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertukaran koping jangka pendek dan jangka panjang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi perse[si diri yang menyulitkan.
a. Pertahanan jangka pendek meliputi:
1. Aktivitas yang dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas(misalnya: konser music, bekerja keras, menonoton TV)
2. Aktivitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara (misalnya: ikut serta dalam aktivitas social, agama, hubungan politik, kelompok atau geng)
3. Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri (misalnya: olaharaga yang kompetitif, pencapaian akademik, kontek untuk mendapatkan popularitas)
4. Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang berarti dalam kehidupan individu (misalnya: penyalah gunaan obat)


b. Pertahanan jangka panjang termasuk berikut ini:
1. penutupan identitas-adopsi identitas premature yang diinginakan oleh orang yang penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi dari individu tersebut.
2. Identitas (asuransi identitas) yang wajar uantuk dapat diterima oleh nilai dan harapan masyarakat

c. Mekanisme pertahanan ego, termasuk pengalaman fantasi, disosiasi, isolasi, proteksi, pergeseran (displacement), percetakan (spilitting), berbalik marah terhadap diri sendiri, dan amuk



II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah-masalah konsep diri berkaitan dengan perasaan anxietas, bermusuhan dan rasa bersalah. Perasaan ini sering menimbulkan proses penyebaran diri dan sirkuler bagi individu yang dapat menimbulkan respons koping malladaptif yang hebat.
Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan respon konsep diri, yaitu:
Gangguan identitas personal
-ketidakberdayaan

Gangguan citra tubuh:
-komunikasi, kerusakan verbal
-koping individu inefektif
-berduka, disfungsi
-keputusasaan

Ideal diri tidak realitas
Perubahan penampilan peran
¬-defisit peran diri

Gangguan harga diri
-perubahan sensori / persepsi
-perubahan pola seksualitas
-kerusakan interaksi soial
-isolasi social : menarik diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Graha DBS n Th3 Hack3r

AdsenseCamp