Asuhan Keperawatan

Dunia Askep dan Tips Trik Komputer: Askep Ansietas

Welcome to My Blog

Selamat Datang di Blog Ini.
Blog ini masih dalam masa perkembangan dan menuju kesempurnaan, agar blog ini lebih berkembang mohon Kritik dan Sarannya.

Blogger sangat berterima kasih karena ANDA mau mengunjungi Blog ini.

"Blog ini tidak akan berkembang tanpa dukungan dan kerja sama dari ANDA."

Terima kasih!!


Mau Jadi Publisher (Penerbit) atau Advertiser (Pemasang) IKLAN??? Klik disini..!!!


Mau berbisnis?? Klik link-link di bawah ini!!

Mau Dapat Uang Gratis, Download caranya disini...

AdsenseCamp

Graha DBS

Anda Pengunjung Ke :

Buku Tamu Blogger

Dimohon ke pada para pengunjung Blog ini untuk mengisi "BUKU TAMU BLOGGER" yang ada di sebelah kanan agar blogger tahu bahwa Anda bukan robot yang mengunjungi blog ini..

Minggu, 19 September 2010

Askep Ansietas

ANSIETAS

1. PENGERTIAN

Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak dimiliki objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.
Ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan dengan kehidupan.
Ansietas merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu ynag subjektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya.
Ansietas merupakan istilah yang sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah yang tidak menentu, takut, tidak tentram, kadang-kadang disertai berbagai keluhan fisik.

2. TINGKAT ANSIETAS
a. Ansietas ringan
Berhubungan dengan keteganagn dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.



b. Ansietas sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah.
c. Ansietas berat
Sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terperinci dan spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perlaku ditujukan umtuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
d. Tingkat Panik Dari Ansietas
Berhubungan denagn terperangah, ketakutan dan teror. Rincian terpecah dari proporsinya. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Dengan panic, terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.

A. Faktor Prediposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas :
1) Teori Psikosomatik
Ansietas adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian –id dsan superego. Id mewakili doongan insting dan implus primitive seseorang, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma – norma budaya seseorang. Ego atau Aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, dan fungsi ansietas adalah mengingatkan ego bahwa adanya bahaya.
2) Teori Interpersonal
Ansietas timbul dari perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik. Orang dengan harga diri rendah terutama mudah mengalami perkembangan ansietas yang berat.


3) Teori Perilaku
Ansietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Para ahli prilaku menganggap ansietas merupakan sesuatu dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan untuk menghindarkan rasa sakit. Teori ini meyakini bahwa individu yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas berat pada kehidupan masa dewasanya


4) Kajian keluarga
Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga.

5) Kajian biologis
Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Selain itu kesehatan umum seseorang mempunyai predisposisi terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dapat diklasifikasikan dalam dua jenis :
1. Ancaman terhadap integritas biologik
Merupakan ancaman terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, dan perumahan. Hal ini merupakan faktor umum penyebab ansietas.
2. Ancaman terhadap rasa aman
Hal ini sulit digolongkan karena manusia unik. Ancaman keamanan diri meliputi ;
- tidak tercapainya harapan,
- tidak terpenuhinya kebutuhan akan status,
- rasa bersalah atau pertentangan antara keyakinan diri dan prilaku,
- tidak mampu untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain.



C. Perilaku
ansietas dapat diekspresikan langsung melalui perubahan fisiologis dan perilaku secara tidak langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping dalam upaya mempertahankan diri dari ansietas. Intesitas dari perilaku akan meningkat sejalan dengan peningkatan ansietas.
D. Mekanisme Koping ( Penanganan Masalah )
Setiap Individu mempunyai pengalaman dalam menggunakan mekanisme koping. Dalam bentuk ringan mekanisme koping dapat diatasi dengan menangis , tidur, tertawa, olahraga, melamun, dan merokok. Namun bila bentuknya lebih besar seperti panik, ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif, merupakan awal penyebab perilaku yang patalog yang mengancam ego dimana individu menggunakan energy yang lebih besar untuk mengatasi ancaman tersebut.
Ada dua mekanisme koping yang dapat dikategorikan untuk mengatasi ansietas.
1. Reaksi Yang Berorientasi Pada Tugas ( Task Oriented Reaction )
Adalah pemecahan masalah secra sadar yang digunakan untuk menanggulangi ancaman stressor yang ada secara realistis yaitu:
a. Perilaku Menyerang (Agresif)
Biasanya digunakan individu mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan.
b. digunakan untuk menghilangkan sumber ancaman baik secara fisik maupun fisiologis
c. Perilaku Kompromi
Digunakan untuk merubah tujuan-tujuan yang akan dilakukan atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai tujuan.
2. Mekanisme Pertahanan Ego ( Ego Oriented Reaction )
Mekanisme pertahanan Ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang yang digunakan untuk melindungi diri dan dilakukan secara tidak sadar untuk memperoleh keseimbamgan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ansietas berat berhubungan dengan koping tidak efektif.
TUJUAN :
INTERVENSI :
a. Tetapkan hubungan terapeutik perawat – pasien.
Rasional : pasien lebih bebas dalam mengungkapkan perasaannya.
b. Catat ekspresi keragu-raguan dan ketergantungan dengan orang lain.
Rasional : mungkin menunjukkan kebutuhan bersandar orang lain untuk sementara waktu.
c. Kaji munculnya kemampuan koping positif, misalnya menggunakan teknik relaksasi keinginan untuk mengekspresikan perasaan.
Rasional : jika individu memiliki kemampuan koping yang berhasil dilakukan pada waktu yang lampau.
d. Dorong pasien untuk berbicara mengenai apa yang terjadi saat ini dan apa yang telah terjadi untuk mengantisipasi perassan tidak tertolong dan ansietas.
Rasional : menyediakan petunjuk untuk membantu pasien dalam mengembangkan kemapuan koping.
e. Perbaiki kesalahan konsep yang mungkin dimiliki pasien. Menyediakan informasi factual.
Rasional : membantu mengidentifikasi dan membenarkan persepsi realita yang memungkinkan dimulainya usaha pemacahan masalah.
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
TUJUAN :
INTERVENSI :
a. Bina hubungan saling percaya antara perawat-pasien
Rasional : hubungan saling percaya adalah dasar hubungan terpadu yang mendukung klien dalam mengatasi perasaan cemas.
b. Pahami rasa takut/ ansietas pasien.
Rasional : perasaan adalah nyata dan membantu pasien untuk terbuka sehingga dapat mendiskusikan dan menghadapinya.
c. Kaji tingkat ansietas yang dialami oleh pasien
Rasional : mengetahui sejauh mana tingkat kecemasan yang dirasakan oleh pasien.
d. Temani atau atur supaya ada seseorang bersama pasien sesuai indikasi.
Rasional : dukungan yang terus menerus mungkin membantu pasien mengurangi ansietas/ rasa takut ke tingkat yang dapat diatasi.
e. Berikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya.
Rasional : dapat mengurangi rasa cemas pasien akan penyakitnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Graha DBS n Th3 Hack3r

AdsenseCamp