BAB II
PEMBAHASAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
A.Pengertian
Diagnose keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengindentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (a Carpenito, 2000).
Gordon (1976) mendefinisikan bahwa diagnose keperawatan adalah “masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,dia mampu dan mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan”.kewenangan tersebut didasarkan pada standar praktek keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia.
NANDA menyatakan bahwa diagnose keperaatan adalah “Keputusan klien tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan actual dan potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat”.semua diagnose keperawatan harus didukung oleh data, dimana manurut NANDA diartika sebagai “Definisi Karakteristik”.Definisi karakteristik tersebut dinamakan “Tanda & Gejala”.Tanda adalah suatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.
B. Tujuan Diagnosa Keperawatan
Tujuan diagnose keperawatan untuk mengidentifikasi:
1. Masalah dimana adanya respon klien terhadap status kesehatan/penyakit.
2. Faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah (Etiologis)
3. Kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
C. Langkah-langkah yang menentukan Diagnosa Keperawatan
1. Klasifikaasi dan Analisa data
Pengelompokan/klasifikasi data adalah mengelompokkan data-data klien atau keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdassarka criteria permasalahannya.Pengelompokan data dapat disusun berdasarkan “Pola fungsi kesehatan”.(Gordon, 1982).
“POLA FUNGSI KESEHATAN” : II pola (GORDON, 1982 cited in asih, 1994)
1. Persepsi kesehatan: pola piƱata laksanaan kesehatan
2. Nutrisi: pola metabolism
3. Poola eliminasi
4. Aktivitas: pola latihan
5. Tidur: pola istirahat
6. Kognitif: pola perceptual
7. Persepsi diri: pola konsep diri
8. Peran: pola berhubungan
9. Seksualitas: pola reproduktif
10. Koping: pola toleransi stress
11. Nilai: pola keyakinan
2. Interpretasi/identifikasi masalah klien
a) Menetukan masalah kliien
b) Menetukan masalah klien yang pernah dialami
c) Penentuan keputusan
3. Validasi data
Begitu diagnose keperawatan disusun, maka harus dilakukan validasi.
Menurut price, ada beberapa indikasi pertanyaan tentang respon yang menentukan diagnose keperawatan:
a) Apakah data yang disampaikan, akurat dan berassal dari beberapa konsep keperawatan?
b) Apakah data yang signifikan menunjukkan gangguan pola?
c) Apakah ada data-data subjektif dan objektif mendukung terjadinya gangguan pola pada klien?
d) Apakah diagnose keperawatan yang ada berdasarkan pemahaman ilmu keperawatan dan keahlian kliinik?
e) Apakah diagnose keperawatan yang ada dapat dicegah, dikurangi dan diselesaikan dengan melakukan tindakan keperawatan yang independen?
D. Proses Diagnose terdiri dari 3 fase:
a. Proses data (analisa dan sintesa data)
b. Menentukan masalah kesehatan klien
c. Menyusun diagnose keperawatan (pernyataan)
E. Pernyataan Diagnose Keperawatan dibagi dalam 3 komponen:
1. Problem (P)
Menggambarkan perubahan apa yang terjadi pada status kesehatan klien.
Contoh: gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Etiologi (E)
Adalah apa yang menjadi penyebab perubahan pada status klien.
Contoh: massalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Etiologi yang mungkin terjadi:
Masukan bakteri dalam intestinal
Fungsi intestinal terganggu
Terjadi peningkatan peeristaltik usus
Sari makanan banyak terbuang
karena waktu transit absorpsi berkurang
Absorpsi tidak terjadi
Sari-sari makanan terbuang melalui feses
Kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi
3. Batasan karakteristik = sign (S)
Adalah diantaranya tanda dan gejala apa yang memberi bukti untuk pemilihan diagnose keperawatan. Batasan karaqkteristik diperoleh selama pengkajian member bukti bahwa ada masalah kesehatan, ada perubahan yang dirasakan oleh klien.
Gejala data subjektif (perubahan yang disampaikan klien / keluarga klien)
Tanda data objektif (perubahan yang diamati)
F. Diagnosa keperawatan dapat dibagii sesuai masalah kesehatan klien
1) Data actual
Yaitu diagnose keperawatan yang menjelaskan bahwa masalah nyata sudah ada saat pengkajian dilakulkan
2) Data potensial / resiko
Yaitu diagnose keperawatan yang meenjalaskan bahwa massalah nyata terjadi bila tindakan keperawatan tidak dilakukan, masalah belum ada tetapi penyebab sudah ada.
G. rumusan diagnose keperawatan menurut GORDON:
a) Actual problem (P) + etiologi (E) + sign (S)
b) Potensial problem (P) + etiologi (E)
Contoh:
Keluhan utama:
• Badan teraba panas
• Passion tampak lemah
• Muka tampak merah
• Bibir pecah-pecah
• Kurang nafsu makan
• Mual dan muntah
• Keringat banyak keluar
• Leukosit > 10.000/mm3
• TD = 100x/menit
• Pernapasan = 25x/menit
• Suhu tubuh = 390C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar