Asuhan Keperawatan

Dunia Askep dan Tips Trik Komputer: Februari 2011

Welcome to My Blog

Selamat Datang di Blog Ini.
Blog ini masih dalam masa perkembangan dan menuju kesempurnaan, agar blog ini lebih berkembang mohon Kritik dan Sarannya.

Blogger sangat berterima kasih karena ANDA mau mengunjungi Blog ini.

"Blog ini tidak akan berkembang tanpa dukungan dan kerja sama dari ANDA."

Terima kasih!!


Mau Jadi Publisher (Penerbit) atau Advertiser (Pemasang) IKLAN??? Klik disini..!!!


Mau berbisnis?? Klik link-link di bawah ini!!

Mau Dapat Uang Gratis, Download caranya disini...

AdsenseCamp

Graha DBS

Anda Pengunjung Ke :

Buku Tamu Blogger

Dimohon ke pada para pengunjung Blog ini untuk mengisi "BUKU TAMU BLOGGER" yang ada di sebelah kanan agar blogger tahu bahwa Anda bukan robot yang mengunjungi blog ini..

Jumat, 25 Februari 2011

Indikator Rumah Sakit


MENJAGA MUTU ( Quality Assurance)

Rumah sakit dan puskesmas sebagai unit tempat pelayanan kesehatan, bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Demikian juga dengan upaya pemberian pelayanan keperawatan dirumah sakit yang merupakan bagian integral dari upaya pelayanan kesehatan, dan secara langsung akan memberi konstribusi dalam peningkatan kualitas hospital care.
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, banyak syarat yang harus dipenuhi, syarat yang dimaksud mencakup delapan hal pokok yakni: tersedia (available), wajar (appropriate), berkesinambungan (continue), dapat diterima (acceptable), dapat dicapai (accesible), dapat dijangkau (affordable), efisien (efficient) serta bermutu (quality).
Kedelapan syarat pelayanan kesehatan ini sama pentingnya, namun pada akhir-akhir ini dengan semakin majunya ilmu dan teknologi kesehatan serta semakin baiknya tingkat pendidikan serta keadaan sosial ekonomi masyarakat, tampak syarat mutu makin bertambah penting. Mudah dipahami karena apabila pelayanan kesehatan yang bermutu dapat diselenggarakan, bukan saja akan dapat memperkecil timbulnya berbagai risiko karena penggunaan berbagai kemajuan ilmu dan teknologi tetapi sekaligus juga akan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang semakin hari tampak semakin meningkat.
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu banyak upaya yang dapat dilakukan, jika upaya tersebut dilaksanakan secara terarah dan terencana dikenal dengan nama program menjaga mutu (Quality Assurance Program).

MUTU
Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan kebutuhan kepuasan pelanggan (ASQC dalam Wijoyo, 1999).
Mutu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan, didalamnya terkandung sekaligus pengertian akan adanya rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan para pengguna barang atau jasa yang dihasilkan tersebut (Din ISO 8402, 1986).
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby, 1984).
Dari beberapa pengertian diatas, segeralah mudah dipahami bahwa mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah terlebih dahulu dilakukan penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas dari wujud serta ciri dan kepatuhan para penyelenggara pelayanan terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kenyataan sehari-hari melakukan penilaian ini tidaklah mudah, penyebab utamanya ialah karena mutu pelayanan tersebut bersifat multi-dimensional. Tiap orang, tergantung dari latar belakang dan kepentingan masing-masing dapat saja melakukan penilaian dari dimensi yang berbeda. Misalnya penilaian dari pemakai jasa pelayanan kesehatan, dimensi mutu yang dianut ternyata sangat berbeda dengan penyelenggara pelayanan kesehatan ataupun dengan penyandang dana pelayanan kesehatan. Menurut Roberts dan Prevost (1987) perbedaan dimensi tersebut adalah:
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan.
Mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien, keprihatinan serta keramah-tamahan petugas dalam melayani pasien, atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien.

Untuk lebih lengkapnya download DISINI..
READ MORE - Indikator Rumah Sakit

Kor Pulmonal


A.    Definisi
Kor-pulmonal menahun menunjukkan adanya hipertrofi ventrikel kanan akibat penyakit yang mengenai fungsi atau struktur paru, tidak termasuk di dalamnya kelainan jantung kanan akibat kelainan jantung kiri atau penyakit jantung bawaan.

B.    Etiologi
Penyebab penyakit kor-pulmonal antara lain:

1.      Penyakit paru menahun dengan hipoksia:
v  Penyakit paru obstruktif kronik,
v  Fibrosi paru,
v  Penyakit fibrokistik,
v  Cryptogenic fibrosing alveolitis,
v  Penyakit paru lain yang berhubungan dengan hipoksia.
2.      Kelainan dinding dada:
v  Kifoskoliosis, torakoplastik, fibrosis pleura,
v  Penyakit neuromuskular.
3.      Gangguan mekanisme kontrol pernapasan:
v  Obesitas, hipoventilasi idiopatik,
v  Penyakit serebrovaskuler.
4.      Obstruksi saluran napas atas pada anak:
v  Hipertrofi tonsil dan adenoid.
5.      Kelainan primer pembuluh darah:
v  Hipertensi pulmonal primer, emboli paru berulang dan vaskulitis pembuluh darah paru.

C.     Patofisiologi
Kor-pulmonale yang disebut juga penyakit jantung pulmonal, terdiri atas perbesaran ventrikel kanan (hipertrofi, dilatasi, atau keduanya). Kor-pulmonal adalah skunder akibat hipertensi pulmonalis yang disebabkan oleh gangguan pada paru-paru atau dinding dada.

Pada hipertensi, arteri pulmonalis kecil (arteriol) menjadi sempit atau mengalami obliterasi sebagai akibat hipertrofi (perbesaran) otot polos dalam dinding pembuluh dan pembentukan lesi fibrosa sekitar pembuluh. Tekanan pada ventrikel kiri (yang menerima darah dari paru-paru) tetap normal, tetapi tekanan tinggi yang dibangkitkan dalam paru-paru dihantarkan ke ventrikel kanan (yang memasok darah ke arteri pulmonari), dan akhirnya terjadi gagal ventrikel kanan (kor-pulkomal). Oksigenasi terganggu tidak terlalu parah, meski terjadi hipoksia ringan dan sianosis . kematian akhirnya terjadi akibat kor-pulmonal.

Terdapat empat penyebab hipertensi pulmonal skunder (1) kenaikan tekanan pengisian ventrikel kiri, seperti yang terjadi pada penyakit arteri kronaria dan penyakit katup mitral; (2) peningkatan aliran darah melalui sirkulasi pulmonal (shunt/langsiran kanan ke kiri), seperti yang terjadi pada defek sertum ventrikel atau patent duktus arteriosus; (3) obliterasi atau obstruksi jaring-jaring vaskuler pulmonal (spt. Emfisema); (4) vasokonstriksi lapis vaskuler, seperti yang terjadi pada hipoksemia asidosis, atau kombinasinya.

Kor-pulmonal terjadi krtika hipertensi pulmonari menimbulkan tekanan berlebihan terus-menerus pada ventrikel kanan. Tekanan yang berlebihan ini meningkatkan kerja ventrikel kanan yang menyebabkan hipertrofi otot jantung yang normalnya berbanding tipis. Hipoksemia akut, seperti pada pneumonia dapat menimbulkan hipertensi pulmonari dan mendilatasi ventrikel. Gagal ventrikel kanan biasanya terjadi ketika tekanan arteri pulmonalis sebanding dengan tekanan darah sistemik.


Untuk lebih lengkapnya download DISINI... 
READ MORE - Kor Pulmonal

Selasa, 22 Februari 2011

Kurma - Wanita Pendusta

Sebenarnya udah lama banget saya ingin share tentang lagu indie yang satu ini....
Lagu indie ini di buat oleh anak-anak kebanggaan bangsa indonesia,, tepatnya di kota kelahiran presiden ke-3 Indonesia...

Lagu yang dibuat oleh band yang bernama KURMA ini sangat easylistening di telinga pendengar..
Mengisahkan tentang seorang wanita yang sering mendustai pasangan tapi pasangannya ini cuma merelakan kepergian pacarnya itu...

Untuk lebih baiknya, silahkan pembaca mendownload sendiri lagi yang judulnya WANITA PENDUSTA ini...

Silahkan download DISINI..

Silahkan dan diharapkan kembali untuk memberi komentar anda setelah mendengar nyanyian tersebut... Agar pencipta tahu bagaimana hasil karyanya...
READ MORE - Kurma - Wanita Pendusta

Konsep Manajemen Keperawatan


KONSEP  MANAJEMEN KEPERAWATAN

A.PENGERTIAN
     Manajemen  merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manejemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana  dalam mencapai tujuan organisasi (Grand & Massey).Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis ytang menfokuskan pada prokdusi dan dalam banyak hal lain untuk menghasilkan suatu keuntungan.
     Menurut Gillies (1986)  Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
     Manajemen keperawatan adalah suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara prifesional. Disini manejer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevakuasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
      Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, kelurga, kelompok dan masyarakat.


B.PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Prinsip-prinsip manajemen menurut Fayol adalah:
a. Division of work (pembagian pekerjaan)
b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c. Dicipline (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan komando)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f. Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu        tunduk pada kepentingan umum)
g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
h.Centralization (sentralisasi)
i. Scalar of hierarchy (jenjang hiraki)
 j.Order (ketertiban)
k.Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)
l.Equity (keadilan)
m.Inisiatif (prakarsa)
n.Espirit de Corps (kesetiakawanan korps)


 Prinsip prinsip yang mendasari manajemen keperawatan
a.Manajemen seyogyanya berlandaskan perencanan karena melalui fungsi perencaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan terencana.
b.Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan  sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
c.Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengembilan keputusan diberbagai tingkat manajeria.
d.Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, pikir, yakini dan ingini.Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e.Manajemen keperawatan harus terorganisir.Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f.Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
g.Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
h.Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan

memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
i.Pengembangan  staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat-perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j.Pengendalian murupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar,  membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan. 
READ MORE - Konsep Manajemen Keperawatan

Konsep Kepemimpinan

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Beberapa ahli mengungkapkan pengertian kepemimpinan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan adalah kemampuan membuat seseorang mengerjakan apa yang tidak ingin mereka lakukan dan menyukainya ( Truman, dikutip dari Gillies, 1996).
2. Kepemimpinan merupakan penggunaan keterampailan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya ( Sullivan dan Decleur, 1989).

3. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan untuk mempengaruhi anggota kelompok bergerak menuju pencapaian tujuan yang ditentukan ( Baily, Lancoster dan Lancoster, 1989).
4. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana suatu pihak memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi pihak lain yang didasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak-pihak tersebut ( Gillies, 1996).
5.  Kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok ter organisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan ( Stogdill )


Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.  Kepemimpinan merupakan kemampuan mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi perilaku orang lain.
2.  Kepemimpinan diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
3.  Kepemimpinan dapat berjalan bila ada perbedaan kekuasaan atau wewenang antara pemimpin dan anggota organisasi yang dipimpinnya.

B. TEORI – TEORI KEPEMIMPINAN
1. TEORI “TRAIT” ( BAKAT )
Teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin ( pemimpin dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yang membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marquis dan Huston,1998). Teori ini disebut dengan “Great Man Theory”. Banyak “Great Man Theory” ,tetapi menurut teori kontemporer, kepemimpinan seseorang dapat dikembangkan bukan hanya dari pembawaan sejak lahir, di mana teori trait mengabaikan dampak atau pengaruh dari siapa yang mengasuh, situasi, dan linkungan lainnya. Teori ini mengidentifikasi karakteristik umum tentang intelegensi, personaliti, dan kemampuan (perilaku).
Ciri-ciri pemimpin menurut Teori Bakat
Intilegensi Kepribadian Perilaku
1.  Pengetahuan
2.  Keputusan
3.  Kelancaran berbicara ~ Adaptasi
~ Kreasi
~ Kooperatif
~ Siap / siaga
~ Integritas
~ Keseimbangan emosi dan mengontrol
~ Independen
~ Tenang : Kemampuan bekerja sama
1  Kemapuan interpersonal
2  Kemampuan diplomasi 

3  Partisipasi sosial
4  Prestise

2. TEORI PERILAKU
Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari sebuah perilaku otoriter ke demokrasi atau dari fokus suatu produksi ke fokus pegawai. Menurut Vestal (1994) teori perilaku ini dinamakan dengan gaya kepemimpinana seorang manajer dalam suatu organisasi.
Douglas Mc Gregor mengemukan bahwa para pimpinan organisasi birokratis menganut asumsi tentang sifat alami manusia yang oleh Mc Gregor disebut Teori X. Asumsi tersebut adalah:
1) Rata-rata individu memiliiki ketidaksukaan pada pekerjaan dan akan menghindarinya sewaktu ada kesempatan
2) Rata-rata individu memilih diarahkan dengan harapan menghindari tanggung jawab dan lebih tertarik kepada intensif materi daripada prestasi diri.
3) Karena manusia tidak menyukai pekerjaan mereka harus dikendalikan, diancam dan dipaksa untuk mengerahkan usaha yang cukup untuk mencapai tujuan organisasi. Mc Gregor mempertanyakan asumsi tersebut dengan mengajukan asumsi yang berbeda (Teori Y) agar dapat mendorong pekerja untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara utuh. Asumsi teori Y adalah:
 Pengeluaran usaha fisik dan mental dalam berkerja harus seimbang dengan istirahat atau hiburan.
 Manusia akan membiasakan kontrol diri dan mengarahkan diri untuk mencapai tujuan-tujuan yang dipatuhi secara pribadi.
 Rata-rata individu di bawah kondisi yang sesuai untuk mencari dan menerima tanggung jawab.
 Kapasitas untuk menerapkan imajinasi dan kreatifitas terhadap pemecahan masalah-masalah organisasi secara lebih luas terbagi antara para pekerja. 





Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini
READ MORE - Konsep Kepemimpinan

Graha DBS n Th3 Hack3r

AdsenseCamp